Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (tengah) menggelar konferensi pers ungkap kasus narkotika yang menyeret Irjen Pol Teddy Minahasa sebagai tersangka kasus dugaan peredaran narkoba jenis sabu-sabu di Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2022). ©2022 infosatu.co.id |
JAKARTA, Infosatu.co.id - Mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa Putra terancam hukuman mati terkait kasus peredaran lima kilogram sabu-sabu.
“Ancaman maksimal hukuman mati atau minimal 20 tahun penjara,” kata Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa, Jumat (14/10/2022).
Ancaman hukuman tersebut diatur dalam Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat 1 Jo Pasal 55 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Dalam kasus tersebut tak hanya Teddy yang terlibat, ada empat anggota Polri aktif yang terseret.
Mereka ialah Kapolres Bukittinggi AKBP D, Kapolsek Kalibaru Kompol S, personel Sat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat Aiptu J, dan personel Polsek Kalibaru Aipda A Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka dengan perannya masing-masing dalam kasus tersebut.
Adapun lima kilogram sabu-sabu itu merupakan hasil dari pengungkapan kasus yang hendak dimusnahkan. Mukti menjelaskan saat itu, Polres Bukittinggi hendak memusnahkan 40 kilogram sabu-sabu.
Namun, Irjen Teddy Minahasa diduga memeringakan menukar barang haram tersebut dengan tawas.
“Irjen TM selaku Kapolda Sumbar sebagai pengendali barang bukti sudah menjadi 3,3 kilogram yang kamu amankan dan 1,7 kilogram yang dijual dan diedarkan tersangka di Kampung Bahari,” tuturnya.
Penggelapan barang bukti itu akhirnya terbongkar dengan rangkaian pengungkapan oleh Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya.
Penulis: Benny Pongayouw
Editor: Redaksi