JAKARTA, Infosatu.co.id - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena meminta pemerintah memberhentikan penggunaan vaksin AstraZeneca Apabila temuan Komnas KIPI menunjukkan kematian peserta vaksinasi di GBK akibat vaksin AstraZeneca.
"Kalau memang barangnya ini masih bermasalah, sebaiknya dihold dulu, jangan sampai lagi muncul korban-korban berikutnya yang tidak perlu yang bisa membuat masyarakat kita jadi korban karena AstraZeneca," ujar Melki kepada wartawan, Senin (10/05/2021).
Komnas KIPI perlu mengecek kejadian pascaimunisasi dan memastikan dengan data apakah kematian tersebut karena penggunaan AstraZeneca.
Komisi IX, kata Melki, sudah mengingatkan kepada Kemenkes, BPOM, Komnas KIPI untuk mencermati vaksin AstraZeneca karena banyak kejadian pascaimunisasi di berbagai negara di Eropa. Banyak juga yang menghentikan tak menggunakan AstraZeneca.
"Sudah memberikan catatan kepada Badan POM, Kemenkes, dan Komnas KIPI itu untuk betul-betul sangat berhati-hati dalam memastikan penggunaan AstraZenaca di Tanah Air karena melihat perkembangan di berbagai belahan dunia yang lain," kata Melki.
Peristiwa meninggal setelah divaksin AstraZeneca harus dijelaskan kepada publik. Supaya masyarakat bisa tenang mengikuti vaksinasi khususnya menggunakan produk AstraZeneca.
"Segara dicari penyebabnya, disampaikan, ditelusuri, dipastikan betul penyebab kematian pria tersebut yang menggunakan vaksin AstraZeneca ini, dan segara disampaikan kepada publik apa yang terjadi," kata Melki.
Sebelumnya, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mendapatkan laporan seorang anak muda asal Jakarta, Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia sehari setelah menerima vaksinasi Covid-19 merk AstraZeneca. Hingga kini, penyebab meninggalnya Trio masih didalami.
Komnas KIPI sedang melakukan pengkajian atas kasus meninggalnya Trio. Hasil kajian sementara, belum cukup bukti bahwa Trio meninggal karena vaksin AstraZeneca.
"Kalau memang barangnya ini masih bermasalah, sebaiknya dihold dulu, jangan sampai lagi muncul korban-korban berikutnya yang tidak perlu yang bisa membuat masyarakat kita jadi korban karena AstraZeneca," ujar Melki kepada wartawan, Senin (10/05/2021).
Komnas KIPI perlu mengecek kejadian pascaimunisasi dan memastikan dengan data apakah kematian tersebut karena penggunaan AstraZeneca.
Komisi IX, kata Melki, sudah mengingatkan kepada Kemenkes, BPOM, Komnas KIPI untuk mencermati vaksin AstraZeneca karena banyak kejadian pascaimunisasi di berbagai negara di Eropa. Banyak juga yang menghentikan tak menggunakan AstraZeneca.
"Sudah memberikan catatan kepada Badan POM, Kemenkes, dan Komnas KIPI itu untuk betul-betul sangat berhati-hati dalam memastikan penggunaan AstraZenaca di Tanah Air karena melihat perkembangan di berbagai belahan dunia yang lain," kata Melki.
Peristiwa meninggal setelah divaksin AstraZeneca harus dijelaskan kepada publik. Supaya masyarakat bisa tenang mengikuti vaksinasi khususnya menggunakan produk AstraZeneca.
"Segara dicari penyebabnya, disampaikan, ditelusuri, dipastikan betul penyebab kematian pria tersebut yang menggunakan vaksin AstraZeneca ini, dan segara disampaikan kepada publik apa yang terjadi," kata Melki.
Sebelumnya, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mendapatkan laporan seorang anak muda asal Jakarta, Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia sehari setelah menerima vaksinasi Covid-19 merk AstraZeneca. Hingga kini, penyebab meninggalnya Trio masih didalami.
Komnas KIPI sedang melakukan pengkajian atas kasus meninggalnya Trio. Hasil kajian sementara, belum cukup bukti bahwa Trio meninggal karena vaksin AstraZeneca.