SUMSEL, Infosatu.co.id - Seorang oknum anggota polisi yang diduga melakukan pungutan liar sebesar Rp100 ribu terhadap pengendara yang dikiranya pemudik terancam dicopot.
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Eko Indra Heri mengungkapkan, yang bersangkutan saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Propam Polrestabes Palembang. Polisi tersebut ditugaskan menjaga posko penyekatan Simpang Nilakandi, Kertapati, Palembang.
"Saat ini sedang kita periksa, kalau memang benar akan kita copot," ungkap Eko, Jumat (07/05/2021).
Dia mengaku menyesalkan aksi anak buahnya yang diduga mengambil kesempatan pada hari pertama penyekatan. Eko meminta kejadian serupa tak terulang lagi.
"Jangan ada lagi laporan seperti itu," kata dia.
Eko menyebut banyak menerima keluhan dari pengendara yang disuruh putar balik karena tidak menunjukkan syarat memasuki suatu wilayah. Dia meminta anak buahnya untuk bersikap humanis dan mengedepankan kesabaran.
"Ya biasalah semua itu. Yang penting anggota saya tegas dan humanis, ada kadang-kadang anggota kita emosi tapi saya imbau sabar. Makanya ada perwiranya di lapangan," kata dia.
Dari sekian banyak pemudik yang disuruh putar balik, Eko menyebut didominasi pemudik lokal. Dirinya menegaskan terus meningkatkan penyekatan agar di setiap titik yang ditentukan agar tidak ada pemudik yang lolos.
"Evaluasi hari pertama banyak kendaraan yang terpaksa kita putar balik. Kebanyakan memang yang melakukan mudik lokal," ujarnya.
Diketahui, seorang anggota berpangkat Aipda terlihat cekcok mulut dengan pengendara asal Kayuagung, Ogan Komering Ilir, di posko penyekatan Nilakandi Palembang, Kamis (06/05/2021). Anggota itu menduga pengendara adalah pemudik karena mengendarai mobil berpelat Bangka Belitung.
Pengendara itu marah karena dimintai uang Rp100 ribu oleh anggota polisi agar bisa melanjutkan perjalanan ke Palembang. Pengendara tersebut mengaku hanya ingin mengambil mobilnya di Palembang yang mengalami kecelakaan.
Berita Sebelumnya
Penampar Imam Sedang Memimpin Sholat di Masjid Ditetapkan Jadi Tersangka
Buron Teroris Yusuf Iskandar DPO Bom Kelompok eks FPI berakhir
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Eko Indra Heri mengungkapkan, yang bersangkutan saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Propam Polrestabes Palembang. Polisi tersebut ditugaskan menjaga posko penyekatan Simpang Nilakandi, Kertapati, Palembang.
"Saat ini sedang kita periksa, kalau memang benar akan kita copot," ungkap Eko, Jumat (07/05/2021).
Dia mengaku menyesalkan aksi anak buahnya yang diduga mengambil kesempatan pada hari pertama penyekatan. Eko meminta kejadian serupa tak terulang lagi.
"Jangan ada lagi laporan seperti itu," kata dia.
Eko menyebut banyak menerima keluhan dari pengendara yang disuruh putar balik karena tidak menunjukkan syarat memasuki suatu wilayah. Dia meminta anak buahnya untuk bersikap humanis dan mengedepankan kesabaran.
"Ya biasalah semua itu. Yang penting anggota saya tegas dan humanis, ada kadang-kadang anggota kita emosi tapi saya imbau sabar. Makanya ada perwiranya di lapangan," kata dia.
Dari sekian banyak pemudik yang disuruh putar balik, Eko menyebut didominasi pemudik lokal. Dirinya menegaskan terus meningkatkan penyekatan agar di setiap titik yang ditentukan agar tidak ada pemudik yang lolos.
"Evaluasi hari pertama banyak kendaraan yang terpaksa kita putar balik. Kebanyakan memang yang melakukan mudik lokal," ujarnya.
Diketahui, seorang anggota berpangkat Aipda terlihat cekcok mulut dengan pengendara asal Kayuagung, Ogan Komering Ilir, di posko penyekatan Nilakandi Palembang, Kamis (06/05/2021). Anggota itu menduga pengendara adalah pemudik karena mengendarai mobil berpelat Bangka Belitung.
Pengendara itu marah karena dimintai uang Rp100 ribu oleh anggota polisi agar bisa melanjutkan perjalanan ke Palembang. Pengendara tersebut mengaku hanya ingin mengambil mobilnya di Palembang yang mengalami kecelakaan.
Berita Sebelumnya
Penampar Imam Sedang Memimpin Sholat di Masjid Ditetapkan Jadi Tersangka
Buron Teroris Yusuf Iskandar DPO Bom Kelompok eks FPI berakhir