PALESTINA, Infosatu.co.id - Serangan balasan Israel terhadap Hamas di jalur Gaza Palestina masih terus membombardir dengan serangan udara dan peluru artileri, Sabtu (15/05/2021).
Pasukan darat termasuk tank-tank Israel juga dilaporkan terus mengepung permukiman warga Palestina.
Aljazeera melaporkan, hingga saat ini, setidaknya 140 warga Palestina, termasuk 39 anak-anak, tewas dan Sembilan Ratusan lainnya terluka sejak perang berkobar pada Senin (10/05/2021).
Korban tewas diperkirakan meningkat, karena serangkaian serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi Shati di Gaza.
Sejumlah korban di kamp tersebut masih terkubur di bawah reruntuhan dan belum tercatat. Ribuan warga Palestina telah berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa di utara Gaza.
Pihak PBB menyebut sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza.
Meskipun seruan internasional untuk segera menghentikan perang di Gaza meningkat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu malah berjanji akan melanjutkan serangan dengan dalih.
"Sebagai langkah yang diperlukan untuk memulihkan ketenangan di Israel," dikutip dari aljazeera.
Sementara itu, Hamas juga menembakkan rentetan roket ke arah Israel, menghantam Kota Ashdod (wilayah pelabuhan terbesar di Israel), Sabtu pagi.
Sembilan orang di Israel dilaporkan tewas. Tentara Israel mengeklaim mereka telah ditembaki ratusan roket dari Gaza.
Menanggapi serangan Israel terus - menerus dilakukan Israel di jalur Gaza, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dengan sejumlah pemimpin negara, termasuk negara-negara di Asia Tenggara anggota ASEAN menyoal serangan Israel pada Palestina.
Konflik Palestina-Israel memanas. Tentara Israel dan Hamas saling mengirimkan rudal.
Meski begitu, korban lebih banyak jatuh di pihak warga sipil Palestina. Hingga hari ini (15/05/2021), setidaknya 140 warga Palestina tewas karena serangan Israel, 39 jiwa di antaranya anak-anak.
Dalam beberapa hari terakhir, Presiden Jokowi membicarakan persoalan di Palestina tersebut dan berbagai permasalahan dunia.
Jokowi mengaku telah berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, serta Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.
Ia juga membicarakan berbagai persoalan dunia, termasuk soal Palestina dengan Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, dan PM Malaysia Muhyiddin Yassin.
"Kami berbicara tentang perkembangan global, termasuk tindak lanjut ASEAN Leaders Meeting #ALM, perkembangan di Afghanistan dan situasi yang sangat memprihatinkan di Palestina," tulis Jokowi melalui akun Twitter miliknya @jokowi.
Berbicara atas nama masyarakat Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan kecaman terhadap serangan Israel pada Palestina itu.
“Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang menelan korban ratusan jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak, agresi Israel harus segera dihentikan,” imbuh Jokowi.
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun telah menyatakan kecamannya atas kekerasan dan pengusiran paksa warga di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
"Pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan. Indonesia mengutuk tindakan tersebut," ujar Presiden Jokowi, Senin (10/05/2021).
Presiden mengatakan Indonesia mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pun menyatakan hal serupa. Pemerintah Indonesia terutama bergerak lewat Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (CEIRPP).
CEIRPP adalah komite di Majelis Umum PBB yang dibentuk tahun 1975 dengan mandat untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina, termasuk hak kemerdekaan Palestina.
Saat ini Indonesia adalah salah satu negara anggota Biro dan memangku jabatan Wakil Ketua dalam Komite tersebut.
“Indonesia juga terus mendesak agar Dewan Keamanan PBB dapat mengambil langkah nyata menghentikan seluruh kekerasan dan menghadirkan keadilan dan perlindungan bagi Palestina,” ujar Menlu Retno.
Akan tetapi, Dewan Keamanan PBB tak kunjung mengeluarkan pernyataan sikap soal Konflik Palestina dan Israel.
Dewan ini terdiri dari 5 negara anggota tetap, yaitu China, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat.
Lalu, ada 10 negara anggota tak tetap, yaitu Estonia, India, Irlandia, Kenya, Mexico, Nigeria, Norwegia, Saint Vincent and the Grenadines, Tunisia, dan Vietnam.
Dari 15 negara ini, 14 negara setuju mengeluarkan deklarasi bersama untuk meredakan ketegangan yang terjadi antara Israel-Palestina. Namun, Amerika Serikat menolak.