Foto: Lokasi penembakan di California. ©2021 infosatu.co.id |
AMERIKA SERIKAT, Infosatu.co.id - Pelaku penembakan massal yang merenggut nyawa empat warga California, termasuk seorang anak berusia sembilan tahun, yang secara pribadi mengenal korban. Polisi menyebut pelaku menargetkan korbannya dalam serangan yang direncanakan.
Seperti dilansir AFP, Jumat (02/04/2021), serangan di sebuah gedung perkantoran kecil di kota Orange, Los Angeles, menyusul dua penembakan massal sebelumnya pada Maret yang sekali lagi menghidupkan kembali perdebatan tentang pengendalian senjata di Amerika Serikat (AS).
"Ini bukan tindakan kekerasan sembarangan," kata letnan polisi Jennifer Amat pada konferensi pers.
"Motif awalnya diyakini terkait dengan bisnis dan hubungan pribadi, yang terjalin antara tersangka dan semua korban, dan tampaknya semua orang dewasa itu terkait baik secara bisnis maupun hubungan pribadi," katanya.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Aminadab Gaxiola Gonzalez berusia 44 tahun, menutup gerbang akses ke gedung dengan kunci sepeda yang membuat polisi kesulitan memasuki lokasi tersebut.
Polisi menembaki pria bersenjata itu melalui gerbang, melukai pelaku dengan serius, dan hingga pelaku berada di rumah sakit. Saat memasuki gedung, polisi menemukan anak almarhum dan seorang wanita dewasa yang diyakini sebagai ibunya, yang dalam kondisi kritis.
"Tampaknya seorang anak laki-laki meninggal dalam pelukan ibunya saat dia mencoba menyelamatkannya selama pembantaian yang mengerikan ini," kata jaksa wilayah Todd Spitzer.
Tiga korban lainnya, dua wanita dan seorang pria, ditemukan di sebuah kantor perusahaan real estate kecil. Pistol semi-otomatis dan ransel berisi semprotan merica, borgol, dan amunisi yang diduga milik pria bersenjata itu diambil di tempat kejadian.
Penembakan massal AS terbaru menyusul pembunuhan delapan orang di spa di Atlanta, Georgia dan pembunuhan 10 orang di supermarket di Boulder, Colorado, keduanya pada Maret lalu.