Perekrutan, penerimaan dan pendaftaran CPNS 2021. ©2021 infosatu.co.id |
JAKARTA, Infosatu.co.id - Penerimaan atau rekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun 2021 akan segera dibuka. Terdapat tiga kategori rekrutmen ASN 2021. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Sekolah Kedinasan dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kuota penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2021 di lingkungan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah sebesar 1,3 juta. Rinciannya, 1 Juta Formasi guru PPPK, Formasi ASN di pemerintah daerah 189.000 dan Formasi CPNS/CPPPK ASN di pemerintah pusat 83.000.
Mengutip laman Badan Kepegawaian Negara (BKN) Rabu (24/3/2021) Kepala BKN Bima Haria Wibisana memastikan, untuk seleksi ASN 2021 hanya akan digunakan satu portal pendaftaran, yakni portal Sistem Seleksi Calon ASN (SSCASN).
Untuk mendukung kelancaran seleksi ASN 2021, BKN telah melakukan peningkatan fitur pada portal SSCASN.
Link pendaftaran
Portal SSCASN dapat diakses melalui tautan https://sscasn.bkn.go.id/.
Pada portal tersebut, calon peserta seleksi ASN 2021 dapat memilih salah satu dari tiga menu utama, yaitu:
- SSCN DIKDIN di https://dikdin.bkn.go.id/ untuk seleksi sekolah kedinasan
- SSCN di https://sscn.bkn.go.id/ untuk seleksi CPNS
- SSP3K di https://ssp3k.bkn.go.id/ untuk seleksi PPPK
Saat ini, pelaksanaan seleksi untuk calon peserta yang berminat mengikuti seleksi ASN 2021 masih belum dibuka.
Seleksi sekolah pendidikan kedinasan rencananya dimulai April 2021, kemudian rekrutmen untuk PPPK guru akan dilaksanankan pada Mei-Juni 2021.
Sedangkan untuk rekrutmen CPNS dan PPPK non-guru juga akan dilaksanakan pada Mei-Juni 2021.
Formasi paling dibutuhkan, Jumat (26/03/2021) kebutuhan ASN pada 2021 adalah sebanyak 1.275.387 orang.
Dari jumlah tersebut, kebutuhan ASN terdiri dari:
- Instansi pemerintah pusat sebanyak 83.669 orang
- Instansi di daerah sebanyak 1.191.718 orang
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, seleksi ASN pada tahun ini akan difokuskan untuk mengisi kebutuhan tenaga teknis.
"Ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PANRB, agar memperbanyak tenaga teknis yang bisa langsung terjun ke masyarakat dalam rangka mengurangi ASN yang melaksanakan tugas administrasi," kata Tjahjo.
Berikut alokasi formasi yang paling dibutuhkan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah:
1. Pemerintah pusat
Formasi dengan alokasi terbanyak untuk pemerintah pusat terdiri dari:
- Jabatan dosen,
- Penjaga tahanan,
- Penyuluh keluarga berencana,
- Analisis perkara peradilan, Pemeriksa.
2. Pemerintah provinsi
Formasi dengan alokasi terbanyak bagi pemerintah provinsi terdiri dari:
Jabatan guru meliputi:
- Bimbingan konseling,
- Guru teknologi informasi dan komputer,
- Guru matematika.
Tenaga kesehatan terdiri dari:
- Perawat,
- Dokter,
- Asisten apoteker.
Jabatan teknis terdiri dari:
- Pranata komputer,
- Polisi kehutanan,
- Pengawas benih tanaman.
3. Pemerintah daerah
Formasi dengan alokasi terbanyak bagi pemerintah daerah kabupaten dan kota terdiri dari jabatan guru, tenaga kesehatan, dan jabatan teknis.
Jabatan guru terdiri dari:
- Guru kelas,
- Guru pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan,
- Guru bimbingan konseling.
Tenaga kesehatan terdiri dari:
- Perawat,
- Bidan,
- Dokter.
Sedangkan untuk jabatan teknis terdiri dari:
- Penyuluh pertanian,
- Auditor,
- Pengelola pengadaan barang/jasa.
Merujuk pada seleksi CPNS sebelumnya, beberapa dokumen utama yang perlu disiapkan antara lain:
- Kartu Keluarga (KK)
- Kartu Tanda Penduduk (KTP)
- Ijazah
- Transkrip nilai
- Pas foto
- Dokumen lain sesuai dengan ketentuan instansi yang dilamar
Berikut infosatu.co.id akan merangkum sejumlah fakta mengenai formasi terbanyak yang dibuka dan potensi masalah di CPNS 2021.
1. Formasi Terbanyak Dibuka
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo menyampaikan, formasi dengan alokasi terbanyak dalam Seleksi CASN Tahun 2021 untuk pemerintah pusat terdiri dari jabatan dosen, penjaga tahanan, penyuluh keluarga berencana, analis perkara peradilan, serta pemeriksa.
Sedangkan alokasi terbanyak bagi pemerintah provinsi terdiri dari jabatan guru, yakni guru bimbingan konseling, guru teknologi informasi dan komputer, serta guru matematika. Kemudian jabatan tenaga kesehatan, terdiri perawat, dokter, dan asisten apoteker.
"Sedangkan untuk jabatan teknis antara lain pranata komputer, polisi kehutanan, dan pengawas benih tanaman," katanya.
Menteri Tjahjo melanjutkan bagi pemerintah kabupaten dan kota, formasi terbanyak juga terdiri dari jabatan guru, jabatan tenaga kesehatan, dan jabatan teknis. Jabatan guru antara lain guru kelas, guru pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan, serta guru bimbingan konseling.
Kemudian untuk jabatan tenaga kesehatan yang paling banyak dibutuhkan adalah perawat, bidan, dan dokter. Sedangkan, bagi jabatan teknis antara lain penyuluh pertanian, auditor, dan pengelola pengadaan barang atau jasa.
"Ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PANRB, agar memperbanyak tenaga teknis yang bisa langsung terjun ke masyarakat dalam rangka mengurangi ASN yang melaksanakan tugas administrasi,” jelas Menteri Tjahjo.
Sementara, terkait dengan usulan formasi PPPK bagi guru agama, Kementerian PANRB terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, serta Badan Kepegawaian Negara (BKN). Dalam formasi 1 juta guru PPPK tersebut, akan diakomodir usulan formasi guru agama di sekolah negeri.
2. Pelamar Wajib Waspada Penipuan
Dilansir dari Instagram resmi Kementerian PAN-RB @kemenpanrb, seleksi akan menggunakan computer assisted test (CAT). Hal itu bertujuan untuk menutup adanya potensi kecurangan dan praktik calo. Nantinya hasil tes dapat dilakukan secara real time, sehingga akuntabel dan transparan.
"Hati-hati jika ada oknum yang menjanjikan lulus, jangan percaya!," kata Plt Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Teguh Widjinarko.
Diketahui bersama, memang pada masa rekrutmen CASN ini banyak modus penipuan. Oleh karena itu, Kementerian PAN-RB mengimbau CASN untuk selalu waspada terhadap modus-modus penipuan.
"Kerap kali ada yang menjanjikan kelulusan maupun ada surat bohong yang beredar," katanya.
Namun hal tersebut dapat dihindari dengan mengecek berita yang beredar dari sumber terpercaya, serta mengkonfirmasi informasi ke Kementerian PANRB/BKN.