Presiden Joko Widodo. ©2021 Infosatu.co.id |
JAKARTA, Infosatu.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kepala daerah belajar dari lonjakan kasus COVID-19 di India. Dia meminta para kepala daerah untuk waspada, terutama jelang Hari Raya Lebaran.
Jokowi mengungkapkan, India sebelumnya telah berhasil menekan kasus COVID-19 di wilayahnya. Indonesia bahkan saat itu bertanya kunci penanganan COVID-19 ke Menteri Kesehatan (Menkes) India.
"India di bulan November menuju ke Oktober, November, Desember menuju Januari berhasil melandaikan kurvanya dan bahkan saya ingat Januari kita telepon ke Menkes India kuncinya apa? Kuncinya adalah mikro lockdown. Sehingga kita adopsi di sini PPKM skala mikro," kata Jokowi dalam Pengarahan Presiden RI Kepada Kepala Daerah Se- Indonesia Tahun 2021, yang disiarkan kanal YouTube Setpres, Kamis (29/04/2021).
Namun, tiba-tiba angka kasus di India meledak, dari 10 ribu kasus per hari menjadi 350 ribu kasus setiap harinya. Karena itu, Jokowi meminta para kepala daerah hati-hati akan lonjakan kasus seperti India dan negara lainnya.
"Saat itu India berhasil menurunkan sampai ke 10 ribu kasus perhari. Tetapi kita tahu hari-hari ini terjadi lonjakan eksponensial di India, menjadi 350 ribu kasus aktif perhari. Ini yang menjadi kehati-hatian kita semuanya, hati-hati diperkembangan di India, tidak hanya di India ada di Tukri dan brazil dan beberapa di Uni Eropa hati-hati," tutur dia.
Jokowi mengatakan, seluruh kepala daerah untuk waspada. Dia meminta angka kasus COVID-19 untuk terus ditekan.
"Sekecil apapun kasus aktif di provinsi, kabupaten, kota yang bapak ibu pimpin jangan kehilangan kewaspadaan, ikuti angka-angkanya, kurvanya ikuti kehati-hatian. Begitu naik sedikit segerakan untuk ditekan kembali agar terus menurun," kata Jokowi.
Jokowi juga meminta para kepala daerah untuk mewaspadai libur panjang Idul Fitri. Dia mengingatkan, tahun lalu kasus COVID-19 juga pernah melonjak usai libur panjang.
"Hati-hati dengan yang namanya libur panjang kita ini mau libur panjang di Idul Fitri, ingat tahun lalu ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat, Idul Fitri tahun lalu naik sampai 93 persen, Agustus tahun lalu naik 119 persen, libur Oktober naik 95 persen, tahun baru naik sampai 78 persen, oleh sebab itu hati-hati, hati-hati, libur pasca 2 minggu lalu kurang lebih hampir 2 persen, hati-hati," tutup Jokowi.