ilustrasi pelecehan seksual di dalam pesawat. ©2021 infosatu.co.id |
PERTH, Infosatu.co.id - Mengisahkan pengalaman seorang pramugari yang dilecehkan di dalam pesawat. Dia bilang pelakunya rekan sesama kru kabin.
Dikutip dari ABC, Jumat (26/03/2021), kejadian itu berlangsung pada bulan April 2019 dalam penerbangan dari Perth ke Melbourne. Kru kabin yang melecehkannya itu merupakan pramugara senior, John Vatovec, 54 tahun. Dia pemimpin tim di kelas ekonomi Qantas Airbus 380 di tanggal tersebut.
Waktu itu, pramugari yang tidak disebutkan namanya itu masih berusia 21 tahun. Dia telah melaporkan kejadian itu ke kepolisian dan manajer maskapai.
Dalam laporan di pengadilan Magistrat Perth, wanita itu belum pernah bekerja bersama Vatovec sebelumnya.
Semua bermula dai perkenalan Vatovec. saat keduanya beristirahat di kursi belakang yang dibatasi tirai dari bagian penumpang. Saat itu mereka usai bertugas mengantarkan makanan dan minuman kepada penumpang. Vatovec bilang telah bertugas selama 23 tahun sebagai pramugara.
Setelah memperkenalkan diri, pramugara itu mulai ngobrol yang lama-lama menjurus percakapan cabul. Termasuk, mengutarakan pengalaman bekerja dengan pramugari yang memiliki bentuk badan bermacam-macam.
Pramugari itu sampai tidak nyaman dengan cerita dari Vatovec. Apalagi, Vatovec malah membuat komentar vulgar tentang dirinya.
Tiba-tiba, Vatovec membuka ritsleting celananya dan memperlihatkan alat kelaminnya padanya.
"Saya merasa sangat kesal dan bingung," katanya.
Wanita itu mengatakan Vatovec juga meraih payudara kanannya dengan cepat.
"Saya dalam keadaan syok. Saya ingat mendorong tangannya. Saya membeku," katanya.
"Dia berkata, 'Apakah kamu baik-baik saja?' Saya berkata, 'Ya,' tapi saya tidak mengatakan apa-apa setelah itu," dia menambahkan.
"Saya bilang saya baik-baik saja... saya tidak tahu mengapa saya mengatakan itu karena saya tidak baik-baik saja."
Wanita itu berkata Vatovec kemudian bertanya padanya, "Anda tidak akan memberi tahu siapa pun, kan?".
Kemudian, dia menjawab, "Tidak".
Tidak tahu harus berbuat apa, pramugari itu memilih untuk pindah ke bagian lain dari pesawat. Dia berdiri dan menangis.
Pramugari lain melihatnya dan menanyakan apakah dirinya baik-baik saja. Kemudian, dia menceritakan apa yang terjadi.
Setelah pesawat landing dia melaporkan kejadian itu kepada manajer kru kabin Qantas dan kepolisian.
Vatovec, yang berasal dari Wollongong di New South Wales, membantah tuduhan tersebut.
Qantas merespons dengan segera setelah insiden itu dilaporkan, mereka melakukan penyelidikan dan mem-PHK Vatovec.