Pengakuan Keluarga, Oknum Dokter Bujuk Uang agar Pasien Meninggal Dinyatakan Positif Covid-19 |
Anak dari Pasien yang meninggal di RS Pancaran Kasih (kanan). (Foto: Istimewa) |
SULUT, Infosatu.co.id - Warga Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dihebohkan datangnya sekelompok orang Senin (01/06/2020) sore.
Diduga sekelompok orang tersebut adalah keluarga pasien yang telah meninggal di rumah sakit Pancaran Kasih Manado, sambil berteriak teriak dan berusaha membuka paksa pintu jenazah di rumah sakit, agar jenazah itu dibawa keluar untuk dimasukan ke dalam ambulance.
Beberapa jam kemudian beredar di youtube video pengakuan anak lelaki dari pasien meninggal tersebut yang mengatakan saat selesai memandikan jenazah ayahnya ada oknum dokter yang datang dan berusaha memberikan uang kepadanya sambil berkata “ini dari rumah sakit” namun uang tersebut tidak diambilnya.
Dalam video tersebut terlihat juga seorang wanita yang mengatakan bahwa almarhum sudah dua kali dites dan hasilnya negatif dari Virus Corona atau Covid-19.
Pihak rumah sakit sampai saat ini belum memberikan keterangan resmi terkait persoalan ini direktur rumah sakit Pancaran Kasih dr.Frangky Kambey saat di konfirmasi melalui telpon dan whats Up di nomor 081242483xxx dalam keadaan tidak aktif.
Dikutip dari media manadopost pihak rumah sakit telah menelpon salah seorang anggota dewan kota Manado dr.Suyanto Yusuf yang menjelaskan bahwa senin malam sekitar jam 21.30 dirinya telah di telpon direktur rumah sakit Pancaran Kasih dan beliau menjelaskan info pemberian uang itu tidak benar.
"Yang benar adalah pemberian uang rasa kemanusiaan dan kepedulian pihak rumah sakit kepada petugas keimanan dengan jumlah Rp.500 ribu untuk pembelian baju hazmat dan APD lengkap, honor pak iman. Petugas keimanan yang memandikan dan mengkhafani jenasah untuk mencegah penularan untuk masalah protap dan SOP sudah sesuai," kata Yusuf.
Diketahui pasien diduga merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) karena didiagnosa mengalami pneumonia dari informasi dilapangan pihak keluarga tidak setuju jenazah dilakukan penangan dengan protokol covid 19 karena berpatokan penyakit almarhum adalah penyakit Jantung.
Penulis: Redaksi