Terindikasi Salah Satu Pejabat Eselon Atas Pemprov Sulut "Nyambi" Jadi Pedagang Ayam
Ilustrasi Bantuan untuk masyarakat yang terkena dampak Covid-19 dari Pemprov Sulut. (Foto: Istimewa) |
SULUT, Infosatu.co.id - Dugaan adanya penyalahgunaan anggaran pada bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kepada masyarakat yang terkena dampak Virus Corona (Covid-19) berbentuk satu ekor ayam dan 4,5 kilo gram per KK.
Pasalnya, bantuan yang dibagikan oleh Dinas Sosial Provinsi Sulut baru - baru ini, kepada masyarakat untuk ayam yang diperkirakan dibagikan 500 ekor tidak tahu dari mana asalnya dan beras 4,5 kilo gram apakah dari bantuan pemerintah pusat atau pemerintah Provinsi Sulut sampai saat ini masih simpang siur.
Saat dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulut, dr. Rinny Tamuntuan, Senin (06/04/2020) kemarin melalui via whatsapp hingga saat ini tidak dijawab.
Dengan adanya ayam yang diperkirakan 500 ekor yang masuk dalam bantuan tersebut, redaksi kabarkorupsi.com mengkonfirmasi kepada Dinas Pertanian dan Perternakan Sulut. Namun sayangnya lagi Kepala Dinas (Kadis) Ir. Novly Wowiling, tidak dapat menjelaskan ayam tersebut berasal dari mana.
"Yg lebih penting kondisi saat ini bukan siapa yg kase, melainkan bagaimana masyarakat bisa terbantukan. (yang lebih penting saat ini bukan siapa yang kasih, melainkan bagaimana masyarakat bisa terbantukan)," kata Wowiling dengan dialeg Manado, saat membalas via Whatsapp menanggapi pesan pertanyaan dari media ini, Rabu (08/04/2020) mempertanyakan berasal dari mana ayam dan beras 4,5 kilo gram yang dibagikan ke masyarakat?.
Seharusnya sebagai kepala dinas sudah mengetahui sumber dana dan ketersediaan barang untuk bantuan ke masyarakat. Kadis seakan tidak tahu tentang UU Pers dan UU Informasi Keterbukaan Publik. Sehingga tidak mau menjelaskan transparansi bantuan tersebut untuk dipertanggung jawabkan ke pemerintah dan juga masyarakat.
"Sekali lagi kebutuhan masyarakat yang diutamakan," kata Wowiling.
Saat ditanyakan lagi, publik harusnya tahu anggaran belanja yang dipakai utamanya pembelian dan jumlah ayamnya, karena ini bukan anggaran pribadi melainkan menggunakan dana pemerintah. Untuk itu perlu adanya transparan.
"Di sistem pemerintahan kami sudah berlaku sistem pengawasan. Percayakan saja pada tim pemeriksa sebagai auditor," jelas Wowiling seakan tidak mau menjelaskan terkait bantuan ayam tersebut.
Seperti diketahui, bantuan beras dan dana dari Pemerintah Pusat untuk Provinsi Sulut Beras sebesar 28 Ton dan untuk bantuan berbentuk uang atau dana sebesar 45,5 Miliar.
Namun dari Pemerintah Provinsi Sulut hingga saat ini belum adanya kejelasan besaran berapa yang dikeluarkan untuk bantuan ke masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
Penulis: Redaksi