MITRA, Infosatu.co.id - Melihat penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT), Kabupaten Minahasa Tenggara dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mitra 2018, yang ditetapkan dalam rapat pleno yang dipimpin Ketua Drs Ascke Benu MSi, dan didampingi komisoner seperti Helti Fivi Massie SE, Pdt Fanny Wurangian MTh, Drs Johnly Pangemanan MSi, serta dihadiri Panwaskab Mitra, tim pemenangan Paslon, Disdukcapil Mitra dan para insan pers, Kamis (19/4) menembus 80.271 orang, maka Calon Bupati dan Wakil Bupati Mitra James Sumendap SH dan Drs Jasaya Joke Legi (JS-Oke) harus mendapatkan suara 40.163 suara untuk meraih kursi kemenangan.
Namun perhitungan ini, jika nanti 80.271 warga wajib pilih Mitra ini, akan secara total menyalurkan hak pilihnya. Dan selanjutnya seluruh DPT yang menyalurkan hak pilihnya suaranya tidak ada yang rusak atau sah saat dalam perhitungan suara nanti.
Jika nanti 80.271 suara nanti semua sah, maka kemenangan pasangan calon (Paslon) itu diambil 50+1, dari suarah sah ini. Maka, untuk memenangkan Pilkada Mitra berarti JS-Oke harus mendapatkan 40.136 suara.
Hal ini berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 14, Tahun 2015, tentang pasangan calon tunggal.
Menurut Komisioner KPU Divisi Teknis Drs Johnly Pangemanan MSi, perhitungan kemenangan Paslon, bukan suara sah DPT. Artinya, kemenangan pasalon 50+1 itu, dari suara sah.
"Jadi hitungannya suara sah. Misalnya dari jumlah DPT saat ini, yakni 80.271 dan semuanya memilih dan semua suara tidak ada yang rusak, atau sah semua, maka kemenangannya itu 50 tambah satu, berarti 40.136 suara," jelas Pengemanan.
Meski begitu, JS sendiri beberapa waktu lalu sempat mengatakan pada wartawan Mitra, jika target kemenangannya di Pilkada 27 Juni, 2018 mendatang, itu berada pada angka fantastis, yakni 80-an persen.
"Target saya 80 persen. Dan ini telah dibuktikan dengan hasil survey. Saya masih percaya dengan survey, karena survey itu tidak mungkin berbohong. Dan kita sudah mengenal dengan hasil surevey puluhan tahun terakhir ini," yakin JS.
Maka jika dihitung dalam prosentasi suara, dari DPT saat ini, jika target Sumendap sekira 80 persen dari DPT saat ini 80.271, maka JS-Oke bisa meraih sekira 65.816 suara.
Sementara itu, dari sejumlah tim pemenangan JS-Oke, sangat optimis akan meraih kemenangan besar.
Veppy Rambi SPt, misalnya. Putra Liwutung, Pasan ini, sangat optimis JS meraih diatas 80 persen suara, sebagaimana yang ditargetkan calon bupati.
"Pak JS kan semua rakyat tahu telah bekerja untuk kesejahteraan rakyat, jadi ukuran keberhasilan membangun Mitra 5 tahun yang lewat ini, memberikan jaminan pada warga untuk kembali memilih James Sumendap sebagai bupati dengan pak Joke Legi sebagai wakil bupati," ucap aktivis pemuda ternama Mitra ini yang kini dipercaya sebagai staf ahli fraksi Partai Demokrat, DPRD Mitra ini.
Hal yang sama dikatakan Rudi Pelealu. Dalam beberapa staitmennya, dia meyakini warga akan memilih JS, karena telah sukses membangun Mitra.
"Mulai dari pembangunan infrastruktur, pasar, pendidikan, kesehatan dan bantuan-bantuan sosial lainnya, JS telah berikan untuk rakyat Mitra. Maka saya optimis rakyat kembali mempercayakan JS memimpin 5 tahun ke depan," tutur Pelealu.
Di sisi lain, tebaran kolom kosong, atau dikenal kotak kosong di Mitra mulai mengalir. Hal itu terlihat saat baliho bertuliskan coblos kotak kosong mulai terpampang di sejumlah titik di Mitra.
Bahkan meski secara aturan koko tak bisa kampanye, hanya bisa sosialisasi, namun sepertinya pendukung koko tak mengindahkannya.
Bahkan baru-baru ini, Bawaslu RI Rahmat Bagja, menyatakan, Alat Peraga Kampanye (APK) yang sah hanya dikeluarkan oleh KPU. Apalagi jika APK seperti baliho sudah mengajak pilih koko itu tak dibenarkan.
Meski begitu, KPU Mitra memastikan, telah berkoordinasi dengan Pol PP untuk menurunkan APK liar ini.
"Kami telah mendapatkan rekemendasi dari Panwas Kabupaten Mitra soal APK ini, dan kami sudah menyampaikan ini ke Pol PP untuk diturunkan," pungkas Komisioner KPU Pdt Fanny Wurangian MTh, kemarin.
Redaksi
