MANADOPOST.CO.ID-RATAHAN-Luar biasa. Inilah kalimat yang tepat diberikan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Minahasa Tenggara.
Mengapa? Karena dinas yang dipimpin dr Tommy Soleman ini, punya target yang hebat.
Apa itu? Itulah Adipura kota kecil.
Adipura itu adalah sebuah penghargaan pemerintah pusat pada kota atau daerah yang bersih. Dan inilah yang sementara digenjot DLH.
Sontak sajak, DLH pun mengumpul seluruh Lurah, dan Hukum Tua (Kumtua) serta kepala lingkungan (Pala) di dua kecamatan, yang berada di Kota Ratahan, yakni Kecamatan Ratahan dan Ratahan Timur, bahkan sejumlah instansi terkait.
Dalam arahan DLH, melalui Kepala Bidang Tata Rencana Dan Kajian, DLH Mitra Linda Tololiu, pihaknya sangat mengharapkan dukungan semua pemerintah terkait sampai di kelurahan, desa, lingkungan serta jaga, bahkan semua elemen masyarakat, agar harapan ini bisa tercapai.
"Kami sengaja mengumpul semua pihak yang sangat menentukan penilaian ini. Kita perlu ada komitmen bersama, sebab kalau hanya kami yang akan bekerja, pasti ini tak akan mungkin. Dan yang paling penting adalah dukungan masyarakat" ujar Tololiu, usai pelaksanaan sosialisasi proses penilaian Adipura kategori kota kecil, di ruangan Rapat DLH, Selasa (20/3) tadi siang.
Tololiu menambahkan, Kota Ratahan adalah salah satu dari empat kota di Sulut yang nantinya akan didatangi oleh tim penilai. Hanya saja, jelasnya, Kota Ratahan masih masuk dalam kategori P1 dan berbeda dengan tiga kota lainnya, seperti Kota Kotamobagu, Kota Bitung dan Tahuna yang sudah masuk pada P2.
"Kota Ratahan masih akan masuk pada penilaian awal untuk menjadi kota kecil berpredikat Adipura, asalkan semua persyaratan bisa kita penuhi," papar Tololiu, sembari mengatakan kadis sudah lebih dulu keluar kantor karena harus mengikuti rapat penting lainnya, yakni terkait kebun raya Megawati. .
Meski terus getol dengan berbagai strategi untuk merebut Adipura, namun Tololiu juga mengakui, bukan hal yang mudah untuk meraih penghargaan ini.
"Ada beberapa aspek penting yang akan dinilai oleh tim penilai, diantaranya soal kebersihan, soal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, rumah sakit, selokan, sungai, fasilitas umum lainnya, dan juga terminal. Tapi memang dari beberapa item ini, yang paling penting soal kebersihan. Jadi memang sangat berat mendaptkannya. Namun jika kita bersatu pasti bisa," tandasnya.
Tim penilai, lanjutnya, akan turun selama 7 hari, dalam waktu yang tak ditentukan.
"Persoalannya mereka bisa datang tiba-tiba untuk menilai. Yang pasti kabarnya mereka akan menilai selama 7 hari. Makanya kita semua harus siap. Kami mohon semua warga Mitra, secara khusus di Kota Ratahan untuk mendukung semua langkah-langkah kami, agar kita bisa meraih predikat kota bersih ini," imbau Tololiu.
Sementara itu, di tempat yang sama, Camat Ratahan Petrus Fero Worang, saat dimintai tanggapan, mengaku, siap untuk bekerja ekstra membantu DLH untuk target Adipura.
"Pokoknya yang menyangkut urusan dan tanggungjawab di wilayah saya Ratahan, saya akan siap menjalankannya sesuai kebutuhan. Saya kan memang menjalankan dungsi koordinasi, jadi memang saya akan turun sampai di rumah-rumah warga untuk membantu DLH soal kebersihan. Dan memang bicara soal kebersihan sudah lama saya galakkan di Ratahan," pungkas Worang, penuh semangat.
Lanjutnya, Kota Ratahan sebagai objek penilaian utama, sangat siap mendukung harapan bersama meraih Adipura.
"Karena saya tahu lokus penilaian memang ada pada wilayah Ratahan, termasuk di dalamnya ada pasar yang kami harus pastikan benar-benar bersih. Selain itu juga TPA yang kami tahu sudah menggunakan sistem sanitari Landfill. Ini yang saya akan kawal kebersihannya," seruh pejabat yang dikenal banyak terobosan dan sangat akrab dengan media.
Liputan Biro Mitra : Reagen Pantow