Ratusan Warga Manado Menjerit Tak Pernah Terima Bantuan
Usai banjir bandang di kota Manado pada tahun 2014 silam. |
MANADO, ManadoPost.co.id - Pemberian bantuan dari Pemerintah kota Manado bagi korban banjir bandang yang terjadi pada 2014 tiga tahun silam tidak tepat sasaran. Padahal, yang harusnya menerima bantuan tersebut sudah didata dari awal oleh pemerintah kota manado, pada akhir pencairan nama-nama warga tersebut sudah tidak ada. Demikian disuarakan ratusan warga Manado di beberapa kecamatan, Sabtu (27/05/2017) kepada ManadoPost.co.id.
Pertanyaan spekulasi mulai timbul dari mulut warga manado. Banyak yang menyebutkan bahwa pencairan bantuan untuk korban banjir bandang di kota Manado diduga hanya disalurkan bagi kroni-kroni Walikota dan Wakil Walikota Manado.
Informasi terkini yang disampaikan dari pihak instansi Pemerintah kota Manado yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan nama-nama yang akan terima bagi korban banjir bandang 2014 silam tahap ke dua sejumlah besar berasal dari warga yang sudah mapan, ada yang bekerja sebagai PNS, pegawai Bank Sulut dan ada juga yang sudah menerima tahap pertama akan mendapatkan bantuan ditahap kedua dan banyak lagi.
Padahala sebelumnya, Senin (17/11/2016) lalu Walikota Manado, Vicky Lumentut mengatakan, dana tersebut disediakan melalui Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014, dan disepakati saat penandatangan nota kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran Perubahan dan Platform Prioritas Anggaran Sementara 2014.
Menurutnya, dana tersebut akan disalurkan kepada para penerima, lewat rekening bank, supaya benar-benar sampai kepada yang bersangkutan.
"Langkah penyaluran bantuan lewat bank memang menjadi pilihan utama untuk menghindari korupsi atau penyimpangan dan sejenisnya," kata Vicky.
Ia mengatakan, pihaknya akan menghubungi bank-bank yang memiliki kesiapan untuk menjadi penyalur bantuan tersebut, dan memiliki infrastruktur yang memadai sehingga memudahkan para korban menerima bantuan tersebut.
Ia mengakui, bukanlah hal yang mudah melakukan konfirmasi ulang, dan cara yang terbaik dipakai adalah menyalurkan bantuan secara merata kepada korban, yang rumahnya rusak berat, sedang maupun ringan.
Menurutnya, penerima berdasarkan dana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah tercatat sebanyak 9.981 rumah, dan ditambah 19 untuk mengantisipasi jangan ada yang terlewatkan dan mengeluh tidak menerima bantuan.
"Kami juga sudah mendapatkan dukungan dari DPRD Manado dan para wakil rakyat itu menyetujuinya, karena itu dana akan disalurkan paling lambat akhir November atau awal Desember," katanya.
Bantuan bencana itu diberikan kepada sekitar 10.000 korban banjir bandang Manado yang terjadi pada 15 Januari 2014 dengan alokasi dana masing-masing Rp 3,6 juta, jelasnya.
Perkataan Walikota Manado seakan hanya untuk menyenangkan warga manado. Tapi kenyataannya tak seperti itu. Bantuan tahap pertama bagi korban bencana sudah disalurkan. Namun banyak warga korban bencana yang nyata-nyatanya rumah mereka rusak tidak mendapatkan bantuan tersebut.
Kembali pada penyaluran tahap ke dua yang bisa dikatakan bantuan terakhir untuk korban bencana, warga yang seharusnya menerima bantuan tersebut nama-nama mereka tidak ada dalam daftar yang dalam waktu dekat ini akan disalurkan oleh instansi yang terkait dari pemerintah kota Manado yaitu BPBD.
Warga meminta agar pemimpin pemerintah kota Manado jangan hanya menerima laporan dari bawah saja, turun dan lihat warga yang pantas menerima dan tidak pantas menerima bantuan tersebut. Jangan biarkan hanya karena bantuan itu warga menjadi benci kepada pemerintah.
Penulis: Redaksi